Mengangkat tragedi hitam Pembunuhan Beramai-ramai Nanjing 1937, saat tentera Jepun meratah kota tanpa belas. Lebih 300,000 nyawa melayang, ribuan wanita diperkosa, dan seluruh kota berubah jadi medan penyembelihan. Mengikuti perjalanan A Chang, seorang tukang pos menyamar jurugambar untuk bertahan hidup, dan Ito Hideo, jurufoto perang Jepun yang terperangkap antara nurani dan kesetiaan. Di tengah darah, air mata dan kehancuran, hubungan mereka mengungkap dilema manusiawi tentang rasa bersalah, keberanian dan pilihan yang mustahil. Visualnya realistik, naskhahnya menggetarkan, dan setiap detik memaksa kita menatap wajah perang tanpa topeng. Dead To Rights ialah nadi sejarah yang kembali berdegup, agar dunia tidak pernah melupakan...
Read More